PENGOLAHAAN
SAMPAH PLASTIK MENJADI BBM ALTERNATIF
Disusun
Oleh:
Nama Anggota / NPM : 1. Amanda Putri Himatasya / 30416694
2. Egi Ricardo
/ 32416263
3. Fairuz Lutfhi Firdaus / 32416506
4. Muhamad Alfian
Yudi P / 34416556
5. Muhamad Fadhilah / 34416791
6. Titis Dewi Saputri / 37416409
Kelompok : 1 (Satu)
Kelas :
3ID03
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sampah
merupakan hal yang sudah biasa kita kenal, sampah terdiri dari 2 macam yaitu
sampah organik atau yang biasa kita sebut dengan sampah yang dapat didaur ulang
menjadi pupuk kompos organik atau dengan kata lain sampah yang berasal dari
tumbuhan, sedangkan sampah anorganik ialah sampah yang berasal dari bahan
kimiawi atau bahan buatan yang sifatnya tahan lama dalam penguraian
mikroorganisme. Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar
didunia ke 2 setelah Cina. Indonesia sebagai negara berkembang hampir setiap wadah
atau kemasan dari produk menggunakan plastik hal ini dikarenakan plastik mudah
ditemui dan murah serta tahan panas, plastik juga memiliki karakteristik yang kuat, fleksibel dan awet.
Namun, karena keawetannya inilah menjadi masalah ketika dibuang sembarangan.
Sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai di alam.
Pengolahan
Limbah yang di laksanakan di KSM Lestari Karang Rejo, mulai dari pengumpulan
sampah plastik (Botol-botol,seperti Aqua misalnya) sampai akan di olah menjadi
sejenis Sampah organik maupun
anorganik jika dikelola dengan benar, kedua macam sampah ini bisa menjadi
barang yang berguna dan bermanfaat. Sampah anorganik plastik yang tidak laku
dijual dan tidak bisa di-recycle bisa diolah menjadi BBM alternatif, seperti
bensin dan solar. Cara membuat bensin alternatif dan solar alternatif ini
sederhana dan biaya yang sangat murah. Sampah plastik bisa diolah menjadi
bensin, solar dan bahan untuk aspal. Hampir semua jenis plastik
konvensional yang saat ini beredar dipasaran dibuat dengan bahan baku yang
diolah dari minyak bumi. Artinya, bahan untuk membuat plastik sama dengan bahan
yang digunakan untuk bensin, solar, avtur dan minyak tanah. Polimer2
plastik seperti PE, PP, PET, PVC dan HDPE dibuat dari polimerisasi fraksi
minyak bumi.
Penyelesaian dan solusi untuk membuat bahan
bakar minyak (BBM) dari sampah plastik adalah membalik proses produksi plastik
yang terbuat dari fraksi minyak bumi tersebut. Jika proses pembuatan polimer
plastik adalah proses polimerisasi, proses membuat minyak adalah memecah
polimer-polimer plastik tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu pengolahan sampah plastik
menjadi BBM alternatif .
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Pengertian Sampah
Pengertian pencemaran lingkungan “Udara” menurut para
ahli yaitu sebagai berikut:
·
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang
dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
·
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu
yang tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
termasuk kedalamnya.
·
Menurut WHO pengertian
sampah adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia yang tidak lagi
digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang dibuang.
·
Menurut KBBI arti sampah
adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya karena tidak terpakai lagi atau
tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng minuman, daun-daunan, kertas,
dan lain-lain.
2.2
Jenis-Jenis Sampah
Setelah memahami
pengertian sampah, kita juga perlu mengetahui jenis-jenisnya. Beberapa jenis
sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Berikut ini adalah
jenis-jenis sampah:
1. Jenis Sampah
Berdasarkan Sumbernya
·
Sampah yang berasal dari manusia
·
Sampah dari alam
·
Sampah konsumsi
·
Sampah nuklir/ Limbah radioaktif
·
Sampah industri
·
Sampah pertambangan
2.
Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
·
Sampah Organik
(Degradable); Pengertian sampah organik adalah sampah
yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya,
sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
·
Sampah Anorganik (Undegradable);
Pengertian sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat
terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru
dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan
lain-lain.
3.
Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan
bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
·
Sampah Padat : Sampah pada merupakan material
yang dibuang oleh manusia (kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini
diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan
lain-lain.
·
Sampah Cair : Sampah cair merupakan bahan
cair yang tidak dibutuhkan dan dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair
dari toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.
2.3 Dampak
Sampah Pada Masyarakat
Pada
umumnya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Menurut Gelbert dkk
(1996), ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungannya:
1. Dampak Sampah
Terhadap Kesehatan penanganan sampah yang tidak baik akan
memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Sampah
tersebut akan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti:
·
Penyakit diare, tifus, kolera
·
Penyakit jamur
·
Penyakit cacingan
2.
Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
Selain berdampak buruk
terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah yang tidak baik juga
mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Seringkali sampah yang menumpuk di
saluran air mengakibatkan aliran air menjadi tidak lancar dan berpotensi
mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah cair yang berada di sekitar
saluran air akan menimbulkan bau tak sedap.
3. Dampak Sampah
Terhadap Sosial dan Ekonomi penanganan sampah yang tidak
baik juga berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi. Beberapa diantaranya
adalah:
·
Meningkatnya biaya kesehatan karena
timbulnya penyakit
·
Kondisi lingkungan tidak bersih akibat
penanganan sampah yang tidak baik. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada
kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan.
2.4 Cara Pengelola Sampah
Mengacu
pada pengertian sampah dan jenis-jenisnya, diperlukan penanganan dan
pengelolaan sampah dengan cara yang baik. Merujuk informasi dari Departemen
Pekerjaan Umum kota Semarang (2008), penanganan sampah dapat dilakukan dengan
pengelolaan sampah 3R.
Berikut penjelasan pengelolaan sampah 3R tersebut:
1. Reuse
(Menggunakan Kembali) Ini adalah metode penanganan sampah
dengan cara menggunakan kembali sampah tersebut secara langsung, baik untuk
fungsi yang sama atau fungsi lain.
2. Reduce
(Mengurangi) Ini adalah metode pengelolaan sampah dengan
cara mengurangi segalah hal yang dapat menyebabkan timbulnya sampah.
3. Recycle (Daur
Ulang) Ini merupakan metode pengelolaan sampah dengan cara
mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang baru dan dapat digunakan.
2.5 Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan
Bakar Minyak
Mengkonversi sampah plastik menjadi bahan
bakar minyak termasuk daur ulang tersier.Merubah sampah plastik menjadi bahan
bakar minyak dapat dilakukan dengan proses cracking (perekahan). Cracking
adalah proses memecah rantai polimer menjadi senyawa dengan berat molekul yang
lebih rendah. Hasil dari proses cracking plastik ini dapat diguna sebagai bahan
kimia atau bahan bakar. Ada tiga macam proses cracking yaitu hidro cracking,
thermal cracking dan catalytic cracking (Panda, 2011).
Hidro cracking Hidro
cracking adalah proses cracking dengan mereaksikan plastik dengan hidrogen di
dalam wadah tertutup yang dilengkapi dengan pengaduk pada temperatur antara 423
– 673 K dan tekanan hidrogen 3 – 10 MPa. Dalam proses hydrocracking ini dibantu
dengan katalis. Untuk membantu pencapuran dan reaksi biasanya digunakan bahan
pelarut 1-methyl naphtalene, tetralin dan decalin. Beberapa katalis yang sudah
diteliti antara lain alumina, amorphous silica alumina, zeolite dan sulphate
zirconia. Penelitian tentang proses hydrocracking ini antara lain telah
dilakukan oleh Rodiansono (2005) yang
melakukan penelitian hydro cracking sampah plastik polipropilena menjadi
bensin (hidrokarbon C5-C12) menggunakan katalis NiMo/Zeolit dan NiMo/Zeolit-Nb2O5.
Proses hydro cracking dilakukan dalam reaktor semi alir (semi flow-fixed bed
reactor) pada temperatur 300, 360, dan 400 °C; rasio katalis/umpan 0,17; 0,25;
0,5 dengan laju alir gas hidrogen 150 mL/jam. Uji aktivitas katalis
NiMo/zeolite yang menghasilkan selektivitas produk C7-C8 tertinggi dicapai pada
temperatur 360 °C dan rasio katalis/umpan 0,5. Kinerja katalis NiMo/zeolit
menurun setelah pemakaian beberapa kali, tetapi dengan proses regenerasi
kinerjanya bisa dikembalikan lagi.
Sederhana itu. Mereka menjual ‘bensin’ dan
‘solar’ alternatif itu ke masyarakat dengan harga sangat murah. Kira2 30% lebih
murah dari harga bensin saat ini. Konsumennya adalah petani2 pinggiran. Dengan
harga itu mereka masih dapat untung.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengolahan Limbah yang di
laksanakan di KSM Lestari Karang Rejo, mulai dari pengumpulan sampah plastik
(Botol-botol,seperti Aqua misalnya) sampai akan di olah menjadi sejenis BBM.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambarAlur proses pengolahan limbah dari plastic
berikut:
|
|
Mesin Pencacah (Piriolis)
|
|
|
|
Keterangan:
A= Solar
B=
Minyak Tanah
C=
Bensin
|
|
Gambar 1. Alur proses pengolahan
limbah Plastik
Gambar 2. Sampah Plastik (bahan baku)
Gambar 3. Mesin Pencacah (Piriolis)
Gambar 4. Bahan bakar Hasil pengolahan limbah plastic
Pembahasan
Dari
hasil Praktikum Metode Pengolahan Limbah, sampah plastik yang di olah menjadi
minyak diatas sehingga menghasilkan berbagai macam jenis minyak dari olahan sampah
plastik(Botol minuman, seperti Aqua,dan sejenisnya), tediri dari sejenis
bensin, minyak tanah, dan solar tergantung dari beberapa jenis plastik dan
temperatur yang digunakan dalam proses pengolahan.Mesin Piriolis yaitu mesin
yang dapat menghancurkan dan melelehkan sampah-sampah plastik hingga menjadi sejenis
minyak, dengan cara memanaskan mesin tersebut dengan suhu yang tidak
ditentukan,artinya semakin tinggi suhu yang dihasilkan mesin maka, semakin
cepat proses penyulingan limbah tersebut dan hasilnya juga baik.
Plastik merupakan senyawa
polimer yang unsur penyusun utamanya adalah Karbon dan Hidrogen. Untuk membuat
plastik, salah satu bahan baku yang sering digunakan adalah Naphta, yaitu bahan
yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Sebagai gambaran,
untuk membuat 1 kg plastik memerlukan 1,75 kg minyak bumi , untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakunya maupun kebutuhan energi prosesnya (Kumar dkk., 2011).
Dalam Alur proses pengolahan Limbah dari sampah plastikhingga
menjadi minyak dimulai dari pengumpulan sampah yang sudah dipilih seperti
sampah Plastik kemudian lanjut pada proses memasukkan sampah Plastik kedalam
mesin pencacah (Piriolis), kemudian pemanasan dengan menggunakan mesin pencacah
dengan suhu yang tidak ditentukan, dimana Setelah mendapatkan limbah sampah. Pirolisis
sendiri merupakan proses dekomposisi kimia suatu bahan untuk menghasilkan
hidrokarbon melalui pemanasan suhu tinggi dengan sedikit oksigen. Setelah
sampah plastik menjadi gas, gas itu diembunkan melalui proses kondensasi.
Sehingga bisa menghasilkan minyak yang sejenis dengan solar, minyak tanah dan
bensin.
Adapun yang membedakan ketiga jenis minyak tersebut yaitu
temperature atau suhu dan jarak pada pipa aliran minyak yang dihasilkan pada
mesin piriolis atau mesin pencacah tesebut antara lain seperti berikut ini :
1. Solar
adalah hasil dari pemanasan antara 250-340˚C dengan pipa berada paling dekat
dengan mesin piriolis.
2. Kerosin
(minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak yang dihasilkan oleh pemanasan
mesin piriolis dengan suhu antara 170-250˚C dengan pipa aliran minyak yang
berada di tengah atau diantara pipa solar dan bensin.
3. Bensin
dihasilkan dari proses pemanasan pada suhu antara 35-75˚C, dimana pipa aliran
minyak bensin berada paling jauh dari mesin atau berada paling depan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Proses
pengolahan sampah plastik dimulai dari pemilahan sampah plastik, proses
pencacahan dalam mesin pencacah sehinngga keluarnya hasil pengolahan sampah plastik menjadi cairan
sejenis bahan bakar.
2. Jenis-jenis
bahan bakar yang dihasilkan yaitu sejenis solar,bensin dan minyak tanah.
SUMBER REFERENSI